Banyak siswa dan mahasiswa khawatir saat tahu bahwa jurusan mereka dianggap sepi lapangan kerja. Tak jarang kita mendengar komentar seperti, “Ngapain ambil jurusan itu? Katanya susah cari kerja,” atau “Jurusan itu peminatnya sedikit, soalnya nggak ada prospek.” Kalimat seperti ini bisa bikin mental down, apalagi jika kamu sudah telanjur berada di jurusan itu, baik di SMK maupun perguruan tinggi.
Tapi tenang. Sepinya peluang kerja bukan akhir segalanya. Justru di situlah letak tantangannya: bagaimana kamu bisa tetap bersinar meskipun jurusanmu dianggap “kurang menjanjikan”. Berikut beberapa langkah konkret dan bijak yang bisa kamu lakukan!
Realitanya Gimana Sih?
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK masih menjadi yang tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya, yaitu 9,42% pada Februari 2024. Sedangkan lulusan perguruan tinggi (Diploma dan Sarjana) berada di angka 5,87%.
Ini bukan berarti jurusanmu nggak berguna—melainkan pasar kerja memang semakin kompetitif dan dinamis. Lulusan banyak, tapi kebutuhan dunia kerja berubah cepat. Oleh karena itu, bukan hanya jurusan yang penting, tetapi bagaimana kamu mengembangkan dirimu di luar jurusan tersebut.
Ubah Pola Pikir: Sepi Lapangan Kerja ≠ Tidak Berguna
Faktanya, bukan hanya jurusan yang menentukan masa depanmu, tapi juga bagaimana kamu memaksimalkan potensi yang ada. Banyak lulusan dari jurusan “niche” yang justru sukses karena punya keahlian spesifik yang dibutuhkan di industri tertentu.
Peluang itu seringkali tidak hilang, hanya tersembunyi. Maka, tugasmu adalah mencarinya.
Bangun Tambahan
Kalau bidangmu cenderung sempit, justru ini saatnya kamu membuka wawasan. Tambahkan kemampuan yang bisa menguatkan jurusanmu atau melengkapi kekurangannya. Contoh:
- Siswa SMK jurusan tata busana bisa belajar digital marketing untuk menjual produk buatannya.
- Mahasiswa jurusan sastra bisa belajar copywriting, editing, atau SEO.
- Jurusan pertanian bisa dipadukan dengan keterampilan teknologi atau bisnis digital untuk membangun agritech.
Dengan kombinasi unik, kamu bisa lebih menonjol di pasar kerja.
Jangan Menunggu Lulus untuk Bekerja
Salah satu kesalahan banyak pelajar atau mahasiswa adalah berpikir bahwa kerja hanya bisa dimulai setelah lulus. Padahal, kamu bisa mulai magang, freelance, atau berwirausaha sejak dini.
- Buat portofolio dari proyek kecil atau tugas kelas.
- Ikut lomba, proyek kolaboratif, atau program mentoring.
- Terlibat aktif di komunitas, jadi panitia acara, atau ikut organisasi.
Semakin banyak kamu “berlatih”, semakin siap kamu saat masuk dunia kerja sebenarnya.
Pahami Tren dan Fleksibilitas Industri
Industri berubah cepat. Bahkan ada pekerjaan yang baru muncul beberapa tahun terakhir, dan banyak yang berasal dari jurusan yang awalnya tak berkaitan langsung. Misalnya:
- Lulusan desain grafis banyak bekerja di dunia konten media sosial.
- Anak teknik informatika malah sukses sebagai YouTuber edukasi.
- Jurusan geografi bisa bekerja di bidang data dan pemetaan digital.
Kuncinya adalah peka terhadap perkembangan industri dan berani beradaptasi.
Bangun Personal Branding Sejak Dini
Dalam dunia yang makin kompetitif, kamu perlu dikenali. Bangun citra diri yang sesuai dengan bidangmu. Bisa melalui:
- LinkedIn (aktif post insight atau karya kamu)
- Media sosial profesional (Instagram untuk portofolio visual)
- Blog atau Medium (jika kamu suka menulis)
Kamu juga bisa memanfaatkan platform gratis seperti Canva, Notion, atau GitHub (untuk pemrograman) sebagai tempat menampilkan kemampuanmu.
Jadikan Jurusanmu Unik, Bukan Terbatas
Kalau kamu memang suka dan punya passion di jurusan tersebut, jangan langsung goyah karena omongan orang. Justru, jadikan itu bahan bakar untuk menunjukkan bahwa kamu bisa berhasil bahkan di bidang yang dianggap sepi peluang.
Kamu bisa menjadi pionir atau ahli langka yang justru lebih dicari karena tidak banyak orang punya keahlian serupa.
BACA JUGA: Nyesel Milih Jurusan Kuliah? Ini Langkah Bijak Untuk Bertahan
FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Q: Aku sudah di jurusan ini, tapi merasa nggak cocok. Apa harus pindah?
A: Evaluasi dulu: apakah kamu tidak cocok karena pelajarannya, lingkungannya, atau karena pengaruh orang lain? Jika memang tidak nyaman secara total, pindah bisa jadi opsi. Tapi kalau hanya butuh penyesuaian atau butuh waktu adaptasi, bertahan dan mengembangkan diri bisa jadi lebih bijak.
Q: Apa bisa sukses dari jurusan yang tidak populer?
A: Sangat bisa. Banyak kisah sukses dari orang-orang yang berasal dari jurusan yang tidak umum. Kuncinya: perkuat keahlian, perluas koneksi, dan terus belajar.
Q: Kalau jurusan aku nggak sesuai sama impian kerja, gimana?
A: Jurusan tidak selalu menentukan jalur kerja. Banyak orang kerja di bidang yang berbeda dari jurusannya, tapi tetap sukses. Fokus pada skills, bukan sekadar title jurusan.
Ingatlah Bahwa Ini Bukan jalan Buntu!
Ingat, jurusan yang katanya sepi lapangan kerja bukan berarti jalanmu buntu. Justru kamu bisa jadi pembuka jalan, pelopor, atau jembatan antara keahlian langka dan kebutuhan zaman. Dunia kerja bukan hanya tentang siapa yang paling keren jurusannya, tapi siapa yang paling siap dan tangguh menghadapi tantangan.
Kalau kamu serius menyiapkan diri dan terus belajar, jurusan apapun bisa jadi jalan suksesmu.
Ingin tahu lebih banyak insight dan strategi seputar dunia pendidikan, perkuliahan, dan karier?
Yuk, eksplor artikel-artikel pilihan lainnya di Eksam! Dari tips bertahan di jurusan yang nggak sesuai ekspektasi, sampai cara menyeimbangkan organisasi dan akademik. Semuanya dikupas tuntas dan relevan buat kamu yang sedang menata masa depan.
Baca artikel lainnya di Eksam sekarang juga, dan jadi versi terbaik dirimu!