Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan hanya bisa melalui jalur CPNS umum. Salah satu jalur yang paling banyak diminati adalah Sekolah Kedinasan, yaitu perguruan tinggi yang dikelola langsung oleh kementerian atau lembaga pemerintah, di mana lulusannya umumnya langsung diangkat menjadi ASN.
Agar peluang lolos semakin besar, penting untuk memahami syarat, proses, dan tips sukses di setiap instansi. Yuk, kita bahas satu per satu!
Apa Itu Sekolah Kedinasan?
Sekolah kedinasan itu sebenarnya bisa dibilang jalur VIP-nya jadi ASN. Bayangkan kamu belajar langsung di bawah kementerian atau lembaga pemerintah, dan lulusnya… langsung diangkat jadi ASN. Mantap, kan?
Sekolah kedinasan ini udah ada sejak zaman awal kemerdekaan, tapi sistemnya mulai rapi di era Orde Baru. Awalnya fokusnya cuma di bidang-bidang tertentu kayak keuangan, statistik, sama pemerintahan daerah. Nah, makin ke sini, pilihan jurusannya makin banyak. Sekarang ada yang fokus di perhubungan, meteorologi, imigrasi, bahkan pemasyarakatan.
Proses seleksinya juga makin ketat karena sekarang dipegang langsung sama BKN lewat sistem seleksi nasional. Jadi lebih transparan dan saingannya pun fair. Nggak heran tiap tahun sekolah kedinasan jadi rebutan, apalagi kalau inget fasilitasnya: biaya pendidikan yang relatif terjangkau (bahkan ada yang gratis), jaminan kerja, plus ikatan dinas yang jelas.
Intinya, sekolah kedinasan ini bukan cuma tempat kuliah, tapi juga jalur karier yang udah disiapin dari nol sampai kamu siap kerja di pemerintahan.
Syarat Umum Masuk Sekolah Kedinasan
Syarat ini berlaku hampir di semua sekolah kedinasan, meskipun detailnya bisa berbeda tiap instansi:
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Usia minimal 17 tahun dan maksimal 21-23 tahun (tergantung instansi)
- Lulusan SMA/SMK/sederajat (beberapa instansi menerima D3 untuk program tertentu)
- Sehat jasmani dan rohani
- Tidak buta warna (total/parsial, tergantung kebutuhan instansi)
- Tidak menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan
- Tidak pernah terlibat tindak pidana
- Tinggi badan minimal (umumnya 155 cm untuk perempuan dan 160 cm untuk laki-laki)
Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
Instansi: Kementerian Keuangan
Program: Diploma III & IV di bidang keuangan, akuntansi, perpajakan, bea cukai.
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 20 tahun (DIII) / 22 tahun (DIV) per 1 September tahun pendaftaran
- Nilai rapor/Ujian Nasional memenuhi ketentuan
- Sehat jasmani dan rohani
Tips: - Fokus pada materi Tes Kompetensi Dasar (TWK, TIU, TKP) dan Tes Akademik Matematika & Bahasa Inggris
- Latih kecepatan menghitung dan manajemen waktu ujian
- Pelajari kebijakan perpajakan dan keuangan negara
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Instansi: Kementerian Dalam Negeri
Program: S1 Ilmu Pemerintahan
Syarat Umum:
- WNI
- Usia 16–21 tahun
- Tinggi minimal 160 cm (pria) / 155 cm (wanita)
- Tidak bertato, bertindik (wanita max 1 pasang)
Tips: - Siapkan fisik untuk tes kesamaptaan (lari, push-up, sit-up)
- Pahami sistem pemerintahan Indonesia
- Latih kemampuan wawancara dan kedisiplinan
Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)
Instansi: Badan Siber dan Sandi Negara
Program: S1 Rekayasa Keamanan Siber, Teknik Kriptografi
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 21 tahun
- Tidak buta warna
Tips: - Kuasai logika, matematika, dan dasar pemrograman
- Pelajari enkripsi & keamanan jaringan
- Latih problem solving dengan soal-soal logika
Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)
Instansi: Badan Intelijen Negara
Program: S1 Intelijen
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 20 tahun
- Tinggi minimal 165 cm (pria) / 160 cm (wanita)
- Tidak bertato/bertindik
Tips: - Latih wawasan kebangsaan & isu geopolitik
- Jaga kebugaran fisik
- Biasakan berpikir analitis dan kritis
Politeknik Imigrasi (POLTEKIM)
Instansi: Kementerian Hukum dan HAM
Program: D4 Manajemen Keimigrasian
Syarat Umum:
- WNI
- Usia 17–23 tahun
- Tinggi minimal 170 cm (pria) / 160 cm (wanita)
Tips: - Kuasai hukum keimigrasian & HAM
- Siapkan fisik untuk tes jasmani
- Latih Bahasa Inggris
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP)
Instansi: Kementerian Hukum dan HAM
Program: D4 Pemasyarakatan
Syarat Umum:
- WNI
- Usia 17–23 tahun
- Tinggi minimal 170 cm (pria) / 160 cm (wanita)
Tips: - Pahami sistem hukum & pemasyarakatan
- Latih mental dan fisik untuk tugas lapangan
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
Instansi: BMKG
Program: D4 Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, Instrumentasi
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 21 tahun
- Tidak buta warna
Tips: - Kuasai fisika, matematika, dan geografi
- Pelajari fenomena cuaca dan iklim
Politeknik Statistika STIS
Instansi: Badan Pusat Statistik
Program: D3 & D4 Statistika
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 23 tahun
- Matematika dan logika kuat
Tips: - Latih kemampuan analisis data
- Pelajari software statistik dasar
Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet)
Instansi: Kementerian Perdagangan
Program: D3 Metrologi & Instrumentasi
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 20 tahun
Tips: - Kuasai fisika dan teknik pengukuran
- Pelajari instrumen industri
Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD)
Instansi: Kementerian Perhubungan
Program: Transportasi Darat, Perkeretaapian
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 23 tahun
Tips: - Kuasai dasar teknik & transportasi
- Siapkan fisik untuk tes jasmani
Politeknik Pelayaran &Penerbangan (Berbagai Daerah)
Instansi: Kementerian Perhubungan
Program: Nautika, Teknika, Penerbangan
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 23 tahun
Tips: - Latih fisik dan stamina
- Kuasai bahasa Inggris teknis
Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara
Instansi: TNI
Program: Pendidikan militer tingkat perwira
Syarat Umum:
- WNI
- Usia maksimal 22 tahun
- Tinggi minimal 165 cm (pria) / 160 cm (wanita)
Tips: - Latihan fisik teratur
- Disiplin tinggi
- Pahami wawasan kebangsaan
Rekomendasi Instansi Sesuai Minat & Bakat
Kondisi/Kelebihan | Instansi yang Cocok |
---|---|
Kuat di matematika dan logika | PKN STAN, STIS, STMKG |
Fisik kuat dan disiplin tinggi | IPDN, TNI, POLTEKIP |
Minat di teknologi & keamanan siber | STSN |
Minat di hukum & pelayanan publik | POLTEKIM, POLTEKIP |
Minat di transportasi & teknik | PTDI-STTD, Pelayaran, Penerbangan |
Suka analisis data & cuaca | STIS, STMKG |
Tertarik di intelijen & keamanan nasional | STIN |
Tips Umum Lolos Semua Sekolah Kedinasan
- Buat jadwal belajar terstruktur minimal 3-6 bulan sebelum tes
- Latihan soal SKD secara rutin di platform bimbel online seperti Eksam
- Persiapkan fisik dan mental secara seimbang
- Pastikan dokumen pendaftaran lengkap dan sesuai ketentuan
BACA JUGA: Hak & Kewajiban Taruna Sekdin: Biar Nggak Kaget Pas Diterima!
FAQ Seputar Jadi ASN
1. Apakah semua sekolah kedinasan gratis?
Tidak semua gratis penuh. Beberapa memberikan beasiswa penuh, sebagian lain hanya subsidi biaya.
2. Apakah lulus sekolah kedinasan otomatis jadi ASN?
Iya, selama memenuhi ketentuan dan tidak terikat masalah hukum/administrasi.
3. Apakah ada batasan jurusan SMA?
Sebagian besar menerima semua jurusan, tapi beberapa instansi mensyaratkan jurusan tertentu.
4. Apakah tes fisik wajib?
Hampir semua instansi memiliki tes fisik, kecuali yang fokus pada akademik seperti STIS.
Siapkah Kamu Jadi ASN Lewat Sekdin?
Menjadi ASN lewat jalur sekolah kedinasan memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti mustahil. Dengan memahami syarat, proses seleksi, dan karakteristik tiap instansi, kamu bisa mempersiapkan diri lebih matang dan mengurangi risiko gagal di tahap seleksi.
Kuncinya adalah disiplin belajar, konsistensi latihan, dan strategi yang tepat sejak awal. Jangan tunggu sampai pendaftaran dibuka. Mulai persiapan sekarang, supaya nanti tinggal panen hasilnya!
Yuk belajar bareng Eksam! Cek tips, tryout, dan panduan belajar biar perjuanganmu jadi ASN makin terarah dan nggak sia-sia!