Halo, Teman Eksam!
Saat mendaftar CPNS atau PPPK lewat portal SSCASN, pengisian biodata adalah salah satu tahap paling krusial. Data yang kamu masukkan akan digunakan sebagai acuan untuk pemberkasan dan juga penilaian administrasi.
Sekali tombol “Akhiri” atau “Submit” biodata dipilih, beberapa data tidak bisa lagi diubah. Kesalahan kecil bisa berakibat besar, dari gagal administrasi sampai kehilangan kesempatan lolos. Jadi kamu harus benar-benar teliti sebelum mengisi. Yuk, simak sampai akhir!
Nama Tidak Sesuai Dokumen Resmi (Ijazah / KTP)
Kesalahan paling umum adalah perbedaan penulisan nama dengan dokumen resmi, seperti ijazah atau KTP. Misalnya, ada yang menuliskan nama tanpa gelar padahal di ijazah tercantum, atau sebaliknya menambahkan gelar yang sebenarnya tidak ada. Kesalahan sekecil huruf kapital atau spasi pun bisa menjadi masalah saat proses validasi dokumen.
Banyak pelamar tidak menyadari bahwa setelah biodata dikunci, perubahan tidak lagi bisa dilakukan. Contohnya, ada peserta yang menulis “Muhammad” menjadi “M.” sesuai kebiasaan sehari-hari, padahal di ijazah tertulis lengkap. Hal seperti ini bisa membuat berkas ditolak hanya karena tidak teliti.
Gelar Depan/Belakang yang Salah atau Tidak Diisi Jika Ada
Jika kamu memiliki gelar akademik, wajib menuliskannya sesuai aturan resmi. Misalnya, Sarjana Hukum ditulis “S.H.” bukan “SH” atau “Sarjana Hukum”. Jika tidak memiliki gelar, instruksi resmi mengharuskan mengisi tanda “-” dan bukan dikosongkan. Kesalahan ini sering terjadi karena pelamar kurang teliti membaca panduan.
Banyak orang menganggap remeh kolom gelar, padahal ini sangat penting. Beberapa instansi melakukan verifikasi ketat, dan jika gelar tidak ditulis sesuai format, sistem bisa menganggap data tidak valid. Akibatnya, meskipun nilai tes bagus, administrasi tetap gagal hanya karena masalah teknis di biodata.
Tanggal Lahir atau Tempat Lahir Tidak Sesuai Ijazah/KTP
Kesalahan data tanggal atau tempat lahir biasanya terjadi karena pelamar hanya mengingat tanpa mengecek dokumen fisik. Ada juga yang salah mengetik format, misalnya “01-10-1999” ditulis “10-01-1999”, sehingga terbaca berbeda bulan dan hari. Kesalahan kecil ini bisa menyebabkan data tidak sinkron dengan KTP dan ijazah.
Kasus seperti ini cukup sering terjadi di tahap verifikasi. Admin seleksi akan langsung mencoret peserta jika ada ketidaksesuaian data, karena mereka harus memastikan identitas benar-benar sesuai dokumen resmi. Jadi, selalu pastikan mengecek ulang KTP dan ijazah sebelum mengisi data.
Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) Salah
NIK dan KK adalah data krusial yang tidak boleh salah. Banyak pelamar gagal karena salah mengetik satu angka saja, atau menggunakan data dari Kartu Keluarga lama yang sudah diperbarui oleh Dukcapil. Jika NIK tidak valid, sistem otomatis menolak pendaftaran.
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terburu-buru mengisi tanpa mengecek data resmi di Dukcapil. Ada juga kasus ketika pelamar lupa bahwa Kartu Keluarga sudah diperbarui, sehingga data baru tidak sinkron dengan yang dimasukkan. Jadi, sebaiknya cek NIK dan KK ke Dukcapil online atau kantor kelurahan sebelum mendaftar.
Alamat yang Tidak Lengkap atau Tidak Sesuai KTP/Domisili
Alamat juga sering jadi masalah. Banyak pelamar hanya menulis nama jalan tanpa RT/RW, kelurahan, kecamatan, atau kode pos. Padahal, sistem mengharuskan alamat lengkap sesuai format KTP. Jika data asal tidak lengkap, biodata bisa dianggap tidak valid.
Selain itu, ada juga peserta yang memasukkan alamat domisili sementara, bukan alamat sesuai KTP. Hal ini bisa menimbulkan masalah saat verifikasi lapangan. Maka dari itu, ikuti petunjuk resmi: gunakan alamat sesuai KTP, baru kemudian lampirkan keterangan domisili jika dibutuhkan.
Upload Dokumen yang Tidak Sesuai Spesifikasi/Terlambat
Setiap instansi memiliki aturan berbeda mengenai dokumen yang diunggah, mulai dari format file (PDF/JPG), ukuran maksimal, hingga resolusi tertentu. Kesalahan seperti file terlalu besar, dokumen buram, atau salah jenis file bisa membuat berkasmu dianggap tidak memenuhi syarat.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah keterlambatan mengunggah dokumen karena menunda terlalu lama. Ingat, server SSCASN sering padat menjelang penutupan pendaftaran. Jadi, kalau menunggu di hari terakhir, risiko gagal upload semakin besar. Kerja cerdasnya: siapkan semua dokumen jauh-jauh hari, cek kualitas file, dan unggah lebih awal.
Tidak Mengecek Ulang Sebelum “Akhiri Pendaftaran” atau Menekan Tombol Finalisasi
Kesalahan terakhir, dan yang paling fatal, adalah lupa mengecek ulang biodata sebelum klik “Akhiri Pendaftaran”. Begitu tombol ini ditekan, beberapa kolom biodata terkunci dan tidak bisa diubah lagi. Kesalahan sekecil nama, gelar, atau formasi bisa membuat seluruh pendaftaran gagal.
Banyak pelamar mengaku menyesal karena terlalu terburu-buru. Ada yang salah pilih formasi, salah unggah dokumen, atau bahkan lupa menambahkan sertifikat pendukung. Padahal, jika meluangkan waktu 10–15 menit untuk proofreading, semua kesalahan itu bisa dihindari.
Mengapa Kesalahan Ini Fatal?
- Biodata yang tidak sesuai akan mengganggu proses pemberkasan dan bisa membuat kamu dianggap tidak memenuhi syarat administrasi.
- Beberapa instansi tidak menyediakan opsi perubahan biodata setelah tahap tertentu.
- Kesalahan kecil bisa menyebabkan kamu gugur hanya karena aspek administratif, padahal kemampuan tes mungkin memadai.
BACA JUGA: Jadi ASN Itu Gampang: Cara Nyusun Target Supaya Lolos!
Tips Agar Tidak Terjebak Kesalahan
Berikut tips agar biodata kamu di SSCASN aman dan bebas masalah:
- Persiapkan dokumen fisik: KTP, ijazah, transkrip, KK, dan pastikan bacanya jelas dan sesuai.
- Baca petunjuk pengisian (manual/panduan instansi) dengan teliti, terutama bagian gelar, format penulisan, dan alamat.
- Isi biodata di waktu lapang, jangan buru-buru dekat deadline. Beri kesempatan untuk cek ulang.
- Minta bantuan orang lain (teman/keluarga) untuk memeriksa biodata yang sudah kamu isi, supaya kesalahan kecil bisa terdeteksi.
- Simpan screenshot biodata yang sudah final sebagai bukti, jika diperlukan.
Jadi, Jangan Main-Main dengan Data Sendiri!
Bagi pelamar CPNS atau PPPK, biodata di SSCASN bukan cuma sekadar form isian. Ia adalah pintu gerbang penilaian administrasi. Kesalahan fatal dalam biodata bisa menghalangi kamu melaju ke tahap berikutnya.
Sisihkan waktu, teliti setiap kolom, dan pastikan semuanya sesuai dokumen resmimu. Dengan begitu, langkahmu mendaftar jadi lebih aman dan peluang lolos makin besar.
Yuk, temukan lebih banyak panduan praktis untuk belajar, bekerja, dan berkembang bareng Eksam – Teman Belajar Kamu!
1 thought on “Kesalahan Fatal Saat Isi Biodata SSCASN, Pejuang ASN Wajib Tahu!”