Bedanya Tes Psikotes CPNS dan Psikotes Kerja Perusahaan

Halo, Teman Eksam!

Saat melamar kerja, baik di instansi pemerintah (CPNS) maupun perusahaan swasta, salah satu tahap yang hampir selalu ada adalah psikotes. Meski keduanya menggunakan istilah yang sama, sebenarnya psikotes CPNS dan psikotes kerja perusahaan punya beberapa perbedaan penting, baik dari sisi jenis soal, tujuan, maupun cara penilaiannya.

Mengetahui perbedaan ini bisa membantumu lebih siap dan menghindari kesalahan saat tes. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas perbedaan keduanya dari berbagai aspek. Yuk, simak sampai akhir!

Apa Itu Psikotes?

Psikotes adalah serangkaian tes psikologi yang digunakan untuk mengevaluasi aspek-aspek kemampuan kognitif, kepribadian, dan karakter dari calon pelamar. Tujuannya untuk membantu penyelenggara seleksi (pemerintah atau perusahaan) menentukan apakah calon tersebut cocok dengan posisi atau peran yang dilamar.


Bedanya Tes Psikotes CPNS dan Psikotes Kerja Perusahaan

Meskipun sama-sama disebut psikotes, ternyata tes psikologi yang dilakukan dalam seleksi CPNS dan rekrutmen kerja di perusahaan memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik dari segi tujuan, bentuk soal, cara penilaian, hingga implikasi hasilnya. Keduanya sama-sama mengukur kemampuan dan karakter seseorang, tapi arah penilaiannya berbeda sesuai kebutuhan lembaga yang menyelenggarakan.

Tujuan Utama: Pelayanan Publik vs Kinerja Posisi Spesifik

Pada psikotes CPNS, tujuan utamanya adalah untuk menilai apakah peserta memiliki karakter dan kemampuan dasar yang sesuai untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Tes ini bukan sekadar mencari orang yang pintar, tetapi juga yang berintegritas, jujur, disiplin, dan memiliki semangat melayani masyarakat.

Psikotes CPNS merupakan bagian dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), yang terdiri atas tiga komponen utama:

  1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): mengukur pemahaman terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan nilai-nilai nasionalisme.
  2. Tes Intelegensia Umum (TIU): mengukur kemampuan logika, penalaran, analisis, dan pemecahan masalah.
  3. Tes Karakteristik Pribadi (TKP): menilai kepribadian, etika, tanggung jawab, serta motivasi kerja dalam konteks pelayanan publik.

Sementara itu, psikotes kerja perusahaan dirancang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan posisi yang dilamar. Tujuannya adalah untuk mengetahui kecocokan kepribadian, kemampuan kognitif, serta gaya kerja seseorang terhadap budaya dan kebutuhan perusahaan. Misalnya, posisi sales akan lebih banyak menilai aspek keaktifan, komunikasi, dan daya juang, sedangkan posisi analis akan lebih menekankan logika, ketelitian, dan kemampuan berpikir sistematis.


Jenis dan Bentuk Tes

Tes CPNS diselenggarakan secara nasional menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Soalnya bersifat objektif, dengan jawaban pilihan ganda, dan hasilnya langsung muncul setelah tes selesai. Formatnya lebih terstruktur dan memiliki standar nasional yang sama di seluruh Indonesia.

Sedangkan psikotes kerja perusahaan punya variasi yang lebih beragam. Beberapa jenis tes yang sering muncul antara lain:

  1. Tes logika dan penalaran (logika gambar, deret angka, analogi verbal) untuk mengukur kemampuan berpikir kritis.
  2. Tes kepribadian (EPPS, DISC, MBTI, atau Big Five Personality) untuk memahami karakter dan kecocokan dengan budaya kerja.
  3. Tes numerik dan verbal reasoning untuk menilai kemampuan berhitung dan memahami informasi tertulis.
  4. Tes simulasi kerja (role play, case study, in-basket test) untuk menilai kemampuan memecahkan masalah nyata di lingkungan kerja.

Karena sifatnya disesuaikan, dua orang dengan nilai psikotes yang berbeda bisa sama-sama diterima, tergantung kebutuhan posisi dan nilai tambah lain seperti pengalaman atau hasil wawancara.


Penilaian dan Hasil

Dalam psikotes CPNS, sistem penilaiannya bersifat mutlak. Setiap peserta harus mencapai nilai ambang batas (passing grade) pada tiap komponen TWK, TIU, dan TKP. Bila salah satu nilainya di bawah ambang batas, peserta otomatis tidak lolos ke tahap selanjutnya, meskipun total nilainya tinggi.

Sedangkan di psikotes perusahaan, hasilnya lebih bersifat relatif dan interpretatif. Artinya, skor psikotes akan dikombinasikan dengan hasil wawancara, tes teknis, serta latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja. Psikotes di sini berfungsi untuk melihat potensi dan gaya kerja seseorang, bukan hanya untuk menggugurkan. Misalnya, seseorang dengan kepribadian introvert mungkin tidak cocok di posisi marketing, tapi bisa sangat unggul di bidang analisis data.


Pelaksanaan Tes

Tes CPNS dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia di lokasi-lokasi resmi BKN (Badan Kepegawaian Negara). Waktu, sistem, dan soalnya sudah ditentukan secara nasional. Prosesnya diawasi ketat dengan sistem komputerisasi yang transparan dan tidak bisa dimanipulasi.

Berbeda dengan itu, psikotes perusahaan bisa dilakukan secara online maupun offline, tergantung kebijakan HRD atau lembaga rekrutmen yang digunakan. Beberapa perusahaan besar bahkan bekerja sama dengan pihak ketiga (seperti konsultan psikologi) untuk menyusun tes yang sesuai dengan kebutuhan budaya dan visi perusahaan.


Implikasi Hasil Tes

Hasil psikotes CPNS bersifat final dan menentukan. Jika nilai tidak memenuhi passing grade, peserta langsung gugur, tanpa ada pertimbangan lain. Karena itu, ketelitian dan strategi mengatur waktu saat mengerjakan sangat penting.

Sedangkan hasil psikotes perusahaan lebih bersifat bahan pertimbangan. Meski hasil psikotesnya kurang maksimal, pelamar masih bisa lolos jika memiliki nilai wawancara bagus atau pengalaman relevan. Di tahap ini, HRD biasanya akan menilai secara menyeluruh agar menemukan kandidat paling sesuai.


Kesamaan Psikotes CPNS dan Psikotes Kerja Perusahaan

Walau ada perbedaan, ada juga banyak kesamaan:

  1. Keduanya menguji kemampuan kognitif dasar (logika, verbal, numerik).
  2. Diperlukan ketepatan waktu dan konsentrasi tinggi. Banyak soal dibatasi waktu yang ketat.
  3. Soal kepribadian/karakter sering tampil untuk mengetahui ciri pribadi yang cocok dengan peran.

BACA JUGA: Kesalahan Fatal Saat Isi Biodata SSCASN, Pejuang ASN Wajib Tahu!

Tips Menyiapkan Diri Untuk Kedua Jenis Psikotes

  1. Pelajari Contoh Soal TIU, TKP, TWK (untuk CPNS), serta soal psikotes umum perusahaan
    Latihan soal sinonim/antonim, numerik, logika, Wartegg, Kraepelin dan lain-lain.
  2. Perhatikan Waktu dan Kecepatan
    Karena banyak soal yang harus diselesaikan dalam waktu yang ketat, latihan time-management akan sangat membantu.
  3. Pahami Instrumen Kepribadian
    Banyak psikotes kerja menampilkan tes kepribadian dan situasional—jadi kenali dirimu sendiri supaya bisa memilih jawaban yang paling representatif dan tetap jujur.
  4. Simulasi Tes dengan Kondisi Mirip Aslinya
    Misalnya latihan dalam waktu terbatas, online/offline sesuai formatnya, agar terbiasa tekanan dan suasana nyata.
  5. Fokus Persiapan Khusus untuk CPNS
    Karena ada SKD dengan passing grade, jika kamu berencana ikut CPNS, fokuskan latihan ke TWK, TIU, dan TKP agar garis kelulusannya bisa tercapai.

Pahami Karakter Tesnya!

Jadi, meskipun keduanya sama-sama “psikotes,” arah dan tujuannya sangat berbeda. Psikotes CPNS fokus pada kemampuan dasar, karakter, dan integritas untuk menjadi pelayan publik. Psikotes perusahaan menilai potensi, kecocokan kepribadian, dan kinerja calon karyawan di posisi tertentu.

Bagi Teman Eksam yang sedang mempersiapkan diri menghadapi keduanya, penting untuk memahami karakter tesnya. Dengan memahami apa yang akan dihadapi, kamu bisa mempersiapkan diri lebih baik dan meningkatkan peluang lolos seleksi. Semangat belajar & latihan, Teman Eksam!

Yuk, temukan lebih banyak panduan praktis untuk belajar, bekerja, dan berkembang bareng Eksam – Teman Belajar Kamu!

Leave a Comment