Waspada! Ini Kesalahan Fresh Graduate Saat Lamar Kerja

Halo, Teman Eksam!

Memasuki dunia kerja pertama kali memang bukan hal yang mudah. Banyak fresh graduate merasa bingung harus mulai dari mana, bagaimana cara membuat CV yang menarik, hingga cara menghadapi interview. Sayangnya, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan sehingga membuat peluang lolos semakin kecil.

Nah, supaya kamu lebih siap, yuk simak apa saja kesalahan umum fresh graduate saat melamar kerja agar kamu bisa menghindarinya!

CV Terlalu Panjang atau Berantakan

Banyak fresh graduate menulis CV hingga 3–4 halaman, padahal pengalaman yang dimiliki masih minim. Hal ini justru membuat HRD kesulitan menemukan poin penting dari dirimu. CV yang baik seharusnya singkat, padat, dan relevan dengan posisi yang dilamar.

Tips menghindari:

  1. Gunakan format CV satu halaman, maksimal dua halaman jika pengalaman cukup banyak.
  2. Fokus pada pendidikan, pengalaman magang, organisasi, dan skill relevan.
  3. Gunakan desain yang sederhana tapi profesional, jangan terlalu ramai dengan warna atau gambar.

Mengirim Lamaran Massal Tanpa Personalisasi

Banyak pencari kerja pemula mengirim lamaran yang sama persis ke puluhan perusahaan. HRD bisa langsung tahu kalau lamaranmu hanya copy-paste, dan itu menunjukkan kurangnya keseriusan.

Tips menghindari:

  1. Sesuaikan surat lamaran dengan nama perusahaan, posisi, dan kebutuhan mereka.
  2. Tulis alasan spesifik kenapa kamu tertarik bekerja di sana.
  3. Gunakan kata-kata yang lebih personal agar lamaranmu berbeda dari kandidat lain.

Tidak Menyertakan Pengalaman Non-Formal

Fresh graduate sering merasa minder karena belum punya pengalaman kerja. Padahal, pengalaman magang, organisasi, kepanitiaan, atau volunteer juga sangat berharga. Hal-hal ini menunjukkan inisiatif, kerja sama, dan kepemimpinan.

Tips menghindari:

  1. Cantumkan pengalaman organisasi di kampus, seperti BEM, UKM, atau kegiatan sosial.
  2. Jelaskan peranmu secara detail, bukan hanya jabatan. Misalnya: “Mengelola dana acara sebesar 20 juta rupiah” lebih kuat daripada hanya menulis “Bendahara”.
  3. Sertakan sertifikat atau portofolio jika ada.

Email Tidak Profesional

Kesalahan klasik lain adalah menggunakan alamat email yang tidak pantas. Contohnya [email protected] atau [email protected]. Hal ini bisa mengurangi kesan profesional sejak awal.

Tips menghindari:

  1. Buat email baru dengan format sederhana, seperti [email protected] atau [email protected].
  2. Gunakan email yang sama untuk semua kebutuhan profesional, agar lebih rapi dan mudah diingat.

Kurang Persiapan Saat Interview

Banyak fresh graduate datang interview tanpa riset terlebih dahulu. Mereka tidak tahu visi-misi perusahaan, budaya kerja, atau bahkan deskripsi posisi yang dilamar. Hal ini bisa membuatmu terlihat tidak serius.

Tips menghindari:

  1. Baca profil perusahaan di website resmi atau LinkedIn.
  2. Pelajari deskripsi pekerjaan yang dilamar dan siapkan contoh pengalaman yang relevan.
  3. Latihan menjawab pertanyaan umum interview, seperti “Ceritakan tentang dirimu” atau “Kenapa kami harus merekrut kamu?”.

Tidak Mencantumkan Soft Skill

Sebagian besar fresh graduate hanya menuliskan hard skill (kemampuan teknis) di CV, misalnya Microsoft Office atau kemampuan desain. Padahal, perusahaan juga menilai soft skill seperti komunikasi, kerja tim, leadership, dan problem solving.

Tips menghindari:

  1. Sertakan soft skill di bagian profil diri atau deskripsi pengalaman.
  2. Jangan hanya menulis “komunikasi baik”, tapi berikan bukti nyata, misalnya: “Terbiasa berbicara di depan publik melalui pengalaman menjadi MC acara kampus”.
  3. Perlihatkan soft skill juga saat interview melalui cara bicara dan sikapmu.

Menuntut Gaji Terlalu Tinggi di Awal

Wajar jika ingin gaji besar, tapi bagi fresh graduate yang belum punya pengalaman, langsung menuntut gaji tinggi bisa membuat perusahaan ragu. Mereka bisa menilai kamu lebih fokus pada uang daripada belajar dan berkembang.

Tips menghindari:

Cari tahu kisaran gaji di posisi dan industri yang dilamar, agar punya patokan yang realistis. Fokuslah pada kesempatan belajar, pengalaman, dan jaringan yang bisa kamu dapatkan. Jika ditanya soal gaji, jawab dengan fleksibel, “Saya terbuka dengan standar gaji perusahaan, yang penting saya bisa belajar dan berkontribusi maksimal.”


BACA JUGA: Situs Freelance untuk Mencari Penghasilan Tambahan

FAQ Seputar Kesalahan Fresh Graduate

1. Apa kesalahan paling fatal fresh graduate saat melamar kerja?
Kesalahan paling fatal adalah tidak menyesuaikan CV dan surat lamaran dengan posisi yang dilamar.

2. Apakah pengalaman organisasi penting dicantumkan di CV?
Sangat penting, karena menunjukkan soft skill dan kemampuan kepemimpinan yang bisa jadi nilai tambah.

3. Bagaimana cara agar email lamaran terlihat profesional?
Gunakan alamat email dengan nama asli, tulis subjek jelas, dan lampirkan file dengan format rapi (PDF lebih disarankan).

4. Apakah boleh menanyakan gaji saat interview pertama?
Boleh, tapi sebaiknya menunggu HRD menyinggung topik tersebut. Hindari terlihat hanya fokus pada gaji.

5. Bagaimana cara meningkatkan peluang fresh graduate diterima kerja?
Siapkan CV yang relevan, riset perusahaan, asah soft skill, serta latih diri untuk interview agar lebih percaya diri.


Atur Strategimu dari Sekarang!

Melamar kerja memang butuh strategi, bukan hanya asal kirim CV. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, fresh graduate bisa lebih percaya diri dan punya peluang lebih besar untuk diterima. Ingat, setiap proses adalah pembelajaran, jadi jangan patah semangat ya, Teman Eksam!

Yuk, temukan lebih banyak panduan praktis untuk belajar, bekerja, dan berkembang bareng Eksam – Teman Belajar Kamu!

Leave a Comment