SBMPTN adalah Jalur Masuk Penting PTN, Cek Info Lengkapnya

Daftar Isi

SBMPTN adalah bentuk ringkas dari kalimat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan merupakan prosedur masuk PTN yang banyak diminati. Tes masuk PTN ini telah ada sejak tahun 70-an dengan sebutan berbeda.

Sebutan SBMPTN diawali tahun 2013, menggantikan nama SNMPTN Tulis. Seleksi ini dilakukan serentak sebagaimana ujian tertulis pada umumnya.

Sejak 2019, SBMPTN menggunakan mekanisme UTBK, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer. Dinaungi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT, lembaga ini merupakan satu-satunya penyelenggara tes masuk PTN paling standar.

Serba-serbi SBMPTN adalah

Penamaan SBMPTN memiliki historinya sendiri. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak informasi berikut hingga tuntas, ya.

1. Mengenal Seleksi Masuk PTN dari Waktu ke Waktu

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, SBMPTN atau satu seleksi masuk perguruan tinggi telah ada sejak tahun 70-an, tepatnya tahun 1976. Awalnya dinamakan SKALU, yang merupakan singkatan dari Sekretariat Kerja sama Antar Lima Universitas.

Sesuai penamaannya, seleksi masuk PTN ini pertama kali diselenggarakan oleh lima universitas, yakni UI, ITB, IPB, UGM, dan Unair. Kemudian nama ini berubah bersamaan dengan bertambahnya universitas yang menyelenggarakan seleksi masuk PTN.

SKASU atau Sekretariat Kerja sama Antar Sepuluh Universitas menjadi sebutan baru untuk SKALU. Lima universitas tambahan yang tergabung dalam kepanitiaan ini adalah UNPAD, UNDIP, UB, ITS, dan USU.

Di tahun 1983, nama ini seleksi kembali diganti, yakni berubah menjadi Sipenmaru. Sipenmaru merupakan bentuk singkat dari seleksi penerimaan mahasiswa baru.

Sebagai informasi, di SKALU dan SKASU terdapat jalur masuk yang dinamakan PMDK atau Penelusuran Minat dan Kemampuan. Seleksi ini mengandalkan nilai raport, sebagaimana seleksi SNMPTN sekarang.

Akan tetapi, sejak masa Sipenmaru, seleksi PMDK hanya dipakai beberapa universitas saja. Meski nama Sipenmaru kemudian diubah lagi tahun 1989 dengan sebutan UMPTN, kini Sipenmaru adalah sebutan seleksi masuk Poltekkes Kesehatan.

Di masa UMPTN, jalur PMDK benar-benar ditiadakan sehingga seleksi masuk PTN satu-satunya adalah jalur ujian. Seleksi UMPTN kemudian dicabut kewenangannya oleh Mendiknas atau sekarang disebut Kemendikbud di tahun 2001.

Setahun kemudian, SPMB hadir diusung oleh 45 rektor dari PTN yang tersebar di Indonesia. Mekanismenya tidak jauh berbeda dengan UMPTN, perbedaannya hanya terletak pada penyelenggara.

SPMB diselenggarakan oleh badan independen SPMB yang kemudian menjadi polemik karena pengelolaan biaya seleksinya. Setelah SPMB tidak ada, SNMPTN hadir di tahun 2008.

2. Kuota Penerimaan SBMPTN adalah Kunci

Awalnya, SBMPTN adalah bagian dari SNMPTN. Di tahun 2011, sebutan SBMPTN adalah SNMPTN Jalur Ujian.

Kemudian di tahun 2013, barulah nama SBMPTN tercetus. Untuk penerimaan mahasiswa baru, SBMPTN tahun 2013 diberikan kuota 30 persen, sedangkan SNMPTN 50 persen, dan sisanya jalur mandiri.

Jumlah tersebut kemudian diubah tahun 2017, dengan kuota penerimaan mahasiswa lewat SNMPTN dan SBMPTN paling sedikit 30 persen. Tahun 2022, kuota tersebut hanya dipakai untuk PTN Badan Hukum.

Sementara itu, kuota yang ditentukan LTMPT untuk seleksi SBMPTN tiap-tiap PTN sedikitnya adalah 40 persen Namun, setiap PTN juga memiliki kebijakannya sendiri sehingga daya tampung kampus relatif tidak sama.

3. Dasar Ujian

Jalur SBMPTN adalah salah satu alternatif masuk PTN dengan cara mengikuti tes. Awal keberadaannya, tes ini masih menggunakan kertas dan juga pensil yang memiliki syarat tertentu.

Namun, seiring perkembangan zaman, SBMPTN kini menggunakan sistem UTBK. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jalur UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer ini dianggap lebih efisien dan dapat dipercaya.

Penggunaan komputer terbilang lebih akuntabel dan kredibel karena minimnya peluang kecurangan. Dengan demikian, tidak akan ada siswa yang merasa dirugikan karena keberadaan siswa yang tidak jujur.

4. Tujuan SBMPTN adalah

Sebelum adanya sebutan UTBK, SBMPTN adalah ujian seleksi masuk perguruan tinggi seperti halnya UTBK. Namun, sejak terdapat sebutan itu, SBMPTN kini diartikan sebagai tahap seleksinya, bukan ujiannya.

Meskipun begitu, tujuan SBMPTN masihlah sama, yaitu menyeleksi calon mahasiswa yang diyakini mampu menyelesaikan studinya. Selain itu, calon mahasiswa juga harus sesuai dengan kriteria atau ketentuan dari PTN yang diincarnya.

Dalam hal ini, LTMPT-lah yang berperan menjembatani calon mahasiswa dan PTN. Dengan seleksi ini, baik calon mahasiswa maupun PTN sama-sama merasa dimudahkan.

5. Ketentuan SBMPTN adalah

Secara umum, metode tes SBMPTN dibagi dalam tiga kelompok, yaitu saintek, soshum, dan campuran. Kemudian, tiga kelompok tersebut masing-masing memiliki kelompok dan jenis ujiannya, yakni TPS, TKA, dan yang terbaru Bahasa Inggris.

Dalam penilaiannya, baik TPS, TKA, maupun Bahasa Inggris akan diberikan kolom sendiri. Ketua Pelaksana LTMPT, Budi Prasetyo menyebut bahwa materi Bahasa Inggris ini hanya untuk mengukur skill bahasa asingnya.

Jika tahun-tahun sebelumnya Bahasa Inggris masuk ke materi TPS, tahun 2022 terdapat perubahan. Hal itu dimaksudkan supaya makin mendukung pembelajaran kuliah ke depannya.

Sebagaimana diketahui, Bahasa Inggris kini menjadi bahasa yang penting diketahui. Paling tidak, dasar-dasarnya.

6. Biaya SBMPTN

Setiap tahun, seleksi ini digelar dengan mengharuskan calon mahasiswa membayar biaya ujiannya. Tahun 2022, nominal biaya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Biaya SBMPTN adalah Rp200 ribu untuk ujian saintek atau soshum, dan Rp300 ribu untuk ujian campuran. Namun, pemerintah juga memberikan subsidi bagi siswa yang memenuhi kualifikasi.

Terdapat program KIP kuliah yang dapat diikuti siswa berprestasi, tetapi terbilang kurang dalam hal materi. Dengan mendaftar KIP Kuliah sebelum registrasi UTBK, siswa bisa saja mengikuti seleksi secara gratis.

Pahami Sebelum Mendaftar

SBMPTN adalah salah satu jalur masuk perguruan tinggi, selain SNMPTN dan seleksi jalur mandiri. Seleksi ini paling banyak diminati karena biayanya yang terbilang lebih terjangkau dibanding jalur mandiri.

Selain itu, kuota SBMPTN juga lebih banyak sehingga peluang masuk universitas jalur ini dipastikan lebih besar. Meski begitu, persaingan di SBMPTN yang sangat ketat bisa saja mengecilkan peluang bagi siswa yang hanya mengandalkan harapan.

Karenanya, dengan mengetahui informasi ini, semoga calon mahasiswa lebih terdorong dan semangat menjalani SBMPTN nanti. Setelah mengetahui bahwa SBMPTN adalah seleksi dengan peserta yang ribuan, semoga Anda makin giat menambah pengetahuan.

Leave a Comment