Sejak Pandemi, Kenali Perbedaan SBMPTN Hari Ini dan Sebelumnya

Daftar Isi

Ada beberapa perbedaan dari pelaksanaan SBMPTN hari ini dan tiga sampai empat tahun ke belakang karena berbagai faktor. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan pelaksanaan UTBK tiap tahunnya, meski minor banyak perbedaannya.

Pelaksanaan Mulai Tahun 2020 Berubah Akibat Pandemi

Sejak tahun 2020 hingga pelaksanaan SBMPTN hari ini sistemnya berubah akibat adanya pandemi Covid-19 yang datang. Akibatnya ada beberapa ketentuan yang diubah sehingga tidak sama seperti pada tahun sebelumnya, yaitu 2019.

Salah satu yang membuat heboh adalah peraturan untuk pilihan Universitas dan jurusan dilakukan sebelum skor keluar. Sehingga tidak mudah untuk memperkirakan universitas dan jurusan apa yang sekiranya bisa membuat peserta lolos.

Hal tersebut diawal menuai perdebatan banyak pihak karena dirasa menyulitkan, apalagi di tengah krisis Covid-19 kala itu. Tetapi hal tersebut tetap dilanjutkan dan akhirnya benar-benar ditetapkan dan dijalani oleh peserta UTBK.

Kemudian ada pula aturan yang lebih memudahkan untuk dilaksanakan oleh para peserta SBMPTN 2020 yaitu penghapusan sub tes. Sub tes yang dihapus dan tidak diikut sertakan dalam uji UTBK adalah Tes Potensi Akademik.

Jadi, ketika pelaksanaan berlangsung, yang diujikan hanya Tes Potensi Skolastik yang meliputi beberapa sub tes. Mulai dari kuantitatif, pengetahuan membaca, dan juga bahasa Inggris tanpa Tes Potensi Akademik.

Perubahan tersebut meski memudahkan juga mengundang pro dan kontra karena dinilai menjadikan UTBK kurang efektif. Tetapi akhirnya UTBK tetap dilaksanakan menggunakan satu jenis tes yaitu TPS tadi dengan berbagai pertimbangan.

Masih ada beberapa hal yang berupa dari pelaksanaan sebelumnya dengan pelaksanaan SBMPTN hari ini. Tetapi hal tersebut ternyata tidak banyak membawa pengaruh ekstreme dan UTBK tetap berjalan dengan lancar hingga saat ini.

Salah satu perubahan tahun 2020 atas pelaksanaan SBMPTN adalah, ujian hanya bisa dilakukan satu kali ujian per peserta. Padahal ditahun sebelumnya, peserta diberikan kesempatan untuk mengulangi UTBK hingga 2x setelah hasil keluar.

Perbedaan UTBK Tahun ke Tahun

Pelaksanaan SBMPTN hari ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya banyak mengalami perubahan karena berbagai kondisi. Berikut adalah beberapa hal yang mengalami perubahan dalam segi aturan dan pelaksanaannya.

1. Jenis Tes yang Diujikan

Pada tahun 2019, ada dua jenis tes yang diujikan seperti yang telah diterangkan di atas, yaitu TPS dan TPA. Keduanya dilaksanakan tanpa terkecuali sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang juga memiliki 2 jenis tes.

Tetapi ketika tahun 2020, tes berubah menjadi hanya ada satu jenis saja yaitu TPS karena mempertimbangkan pandemi. Tetapi ketika pelaksanaan UTBK 2021, jenis tes TPA kembali diujikan lagi, sehingga ada dua jenis tes.

Hal tersebut dikarenakan pihak penyelenggara beserta pemerintah sudah beradaptasi dengan keadaan tersebut. Sehingga sudah memiliki rencana yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya ketika awal Covid-19.

2. Kelompok Ujian

Kelompok ujian juga mengalami sedikit perubahan, yakni ketika tahun 2019 ada dua kelompok sainten dan soshum. Sama halnya dengan 2020 yang juga ada dua kelompok ujian seperti tahun sebelumnya meski jenis tes satu.

Tahun 2021, peserta memiliki satu lagi pilihan kelompok ujian lain selain saintek dan soshum yakni kelompok campuran. Di mana artinya peserta yang memilih kelompok ujian tersebut akan mengerjakan soshum dan saintek sekaligus.

3. Durasi Pengerjaan

Durasi pengerjaan ketika tahun 2020 dianggap lebih cepat dan juga lebih ringkas karena hanya ada satu jenis tes. Satu jenis tes tadi diberikan waktu pengerjaan selama 105 menit atau 1 jam lebih 45 menit.

Sejatinya, waktu tersebut lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang 120 menit hanya untuk jenis tes TPS. Tetapi kembali lagi, pengurangan durasi pengerjaan untuk memperkecil kemungkinan tertular virus corona.

Untuk tahun 2021, pengerjaan tetap 105 menit untuk TPS tetapi ditambah waktu 90 menit mengerjakan TPA. Sehingga waktu yang diperlukan satu kali pelaksanaan tes lebih panjang dibanding tahun 2020.

4. Kesempatan Tes

Tahun 2019 sebelum adanya kasus virus Corona, setiap peserta diperbolehkan untuk mengikuti tes hingga 2 kali. Berkesempatan untuk melakukan tes yang ke dua kalinya dan melihat skor sebelum mendaftar.

Untuk tahun 2020 dan 2021, peserta hanya boleh mengikuti sekali tes saja tanpa mengetahui skor atau nilai. Anda sebagai peserta hanya akan melihat skor ketika pengumuman lolos sudah tersebar.

5. Pilihan Jurusan

Pada tahun 2020, siswa jurusan IPS dan bahasa tidak diperkenankan untuk mendaftar pada prodi yang lintas jurusan. Tetapi untuk jurusan IPA bisa memilih dua program studi yang berbeda dan lintas jurusan.

Hal tersebut menuai banyak kritik karena terkesan tidak adil, tetapi peraturan tersebut karena tidakadanya materi ujian TPA. Untuk saat ini, program studi pilihan harus sesuai dengan kelompok ujian yang terdaftar dan dipilih.

Jika memilih saintek maka hanya bisa mendaftar pada program studi yang berhubungan dengan rumpun saintek. Begitu pula sebaliknya, jika memilih campuran maka bisa mendaftar ke keduanya secara bersamaan.

Hal-hal di atas adalah beberapa perbedaan yang jelas terlihat jika dibanding dengan SBMPTN hari ini yang tengah terlaksana. Tentunya aturan-aturan tersebut dibuat karena berbagai macam pertimbangan dan alasan yang masuk akal.

Baca Juga: Program Mahasiswa dalam Negeri, Beasiswa Bintang Mandiri

SBMPTN Hari Ini 2 Gelombang

Jika dahulu tiap peserta dapat mengikuti maksimal 2 kali ujian SBMPTN serta melakukan pendaftaran setelah nilai keluar. Tahun 2020 hingga kini pelaksanaan UTBK tiap peserta hanya boleh dilakukan sekali, tetapi ada dua gelombang.

Adanya dua gelombang tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kerumuman serta mempersingkat waktu pengerjaan. Karena masih ditahap meminimalisir tingkat resiko terjangkit virus corona meski sudah menurun.

Dua gelombang SBMPTN dilaksanakan mulai tahun 2020 hingga pelaksanaan SBMPTN hari ini ditahun 2022. Dua gelombang tidak begitu banyak menuai response negative karena efektif membantu kontrol gelombang covid.

Tentunya ada plus dan minus bagi peserta SBMPTN hari ini yang tengah merasakan pelaksanaan dua gelombang UTBK. Untuk gelombang pertama, hari ini sudah selesai dan tinggal menunggu pengumuman lolos tidaknya.

Sehingga sejauh ini beban terberat sudah selesai dilaksanakan, dan bisa menyiapkan hal lain yang masih berkaitan dengan perkuliahan. Untuk gelombang ke dua, waktu belajar lebih panjang daripada gelombang pertama.

Dapat dijadikan persiapan tambahan yang mendukung peserta UTBK lebih percaya diri mengerjakan soal-soal TPS dan TPA. Setelah itu tinggal menunggu pengumuman SBMPTN yang akan diumumkan pada akhir Juni nanti.

SBMPTN dua gelombang membantu calon mahasiswa untuk lebih aktif mempersiapkan SBMPTN serta fokus terhadap proses. Juga peserta secara tidak langsung ikut andil dalam meminimalisir gelombang covid bertambah.

Sejauh ini pelaksaan UTBK terpantau lancar dan tidak ada tanda-tanda Indonesia mengalami darurat Covid lagi seperti sebelumnya. Diharapkan pelaksanaan SBMPTN tahun depan dapat lebih terarah dan lebih siap lagi untuk new normal.

Perbedaan mengenai SBMPTN hari ini dan beberapa tahun silam menjadi salah satu topik yang seringkali dibahas camaba. Apakah Anda salah satu yang masih bingung dimana saja perbedaannya?

Leave a Comment